Krisis dan Ambang Kehancuran Ketika Tesla Hampir Jadi Milik Google

0
Krisis dan Ambang Kehancuran Ketika Tesla Hampir Jadi Milik Google

Krisis dan Ambang Kehancuran Ketika Tesla Hampir Jadi Milik Google

Spread the love

Caradaftar.Online – Tesla, perusahaan mobil listrik yang kini menjadi salah satu yang paling bernilai di dunia, pernah menghadapi masa sulit pada tahun 2013. Pada saat itu, Tesla mengalami krisis produksi, bug dalam mobil, dan penurunan penjualan yang signifikan. Elon Musk, pendiri Tesla, pada saat itu memutuskan untuk mencari bantuan dan menawarkan penjualan perusahaan kepada Google seharga 11 miliar dollar AS atau setara Rp 172,5 triliun. Tawaran ini mencakup 6 miliar dollar AS untuk pembelian saham dan 5 miliar dollar AS untuk perluasan pabrik, dengan syarat Elon Musk tetap menjadi CEO selama delapan tahun.

Namun, ketika Tesla berada di ambang kesepakatan dengan Google, keadaan perusahaan tiba-tiba membaik secara drastis. Lonjakan penjualan mobil setelah di luncurkannya Model S dan laba kuartal pertama sebesar 11 juta dollar AS membantu Tesla menghindari kebangkrutan. Dengan situasi keuangan yang membaik dan harga saham yang meningkat, Elon Musk memutuskan untuk mengakhiri negosiasi dengan Google. Kesepakatan itu tidak terjadi, dan terus berkembang menjadi pemimpin industri mobil listrik.

Setelah mengatasi krisis, Tesla tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang pesat. Perusahaan ekspansi ke pasar internasional, seperti Eropa, Inggris, Australia, hingga China. Elon Musk tidak hanya fokus pada produksi mobil, tetapi juga menjual sistem electric powertrain kepada produsen mobil lainnya dan menarik investasi dari perusahaan seperti Daimler AG dan Toyota Motor. Selain itu, juga memperluas portofolio produknya, termasuk truk listrik CyberTruck yang di perkenalkan pada tahun 2019.

KLIK BERITA TERUPDATE!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *